Cap Go Meh adalah salah satu perayaan yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia setiap tahunnya. Perayaan ini biasanya jatuh pada hari ke-15 setelah perayaan Imlek dan merupakan bagian dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek.
Asal usul Cap Go Meh sendiri berasal dari tradisi Tionghoa kuno yang dipercaya bermula dari zaman Dinasti Tang di China. Pada zaman itu, perayaan Cap Go Meh identik dengan perayaan hari terakhir dari perayaan Tahun Baru Imlek yang disebut dengan Yuan Xiao. Pada hari tersebut, masyarakat Tionghoa akan berkumpul untuk merayakan dengan berbagai acara seperti pesta kembang api, bermain liong, dan memakan tangyuan (kue bulat yang terbuat dari tepung beras).
Di Indonesia, perayaan Cap Go Meh juga dirayakan dengan meriah oleh masyarakat Tionghoa. Salah satu tradisi khas yang dilakukan adalah Barongsai. Barongsai adalah tarian singa yang dilakukan oleh beberapa orang yang mengenakan kostum singa. Mereka akan menari-nari dengan gerakan yang lincah dan diiringi dengan musik yang khas.
Selain itu, pada perayaan Cap Go Meh juga biasanya diadakan pawai lampion yang diikuti oleh berbagai kelompok masyarakat. Lampion-lampion yang berwarna-warni akan mempercantik langit malam dan membuat suasana perayaan semakin meriah.
Tidak hanya itu, masyarakat Tionghoa juga akan mengadakan berbagai acara seperti pesta kembang api, pameran kuliner, dan pertunjukan seni tradisional lainnya. Semua acara tersebut bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama dan menyambut datangnya tahun yang baru dengan penuh keceriaan.
Dengan berbagai tradisi khas dan meriahnya perayaan Cap Go Meh, masyarakat Indonesia dapat ikut merasakan keindahan dan keceriaan dalam merayakan perayaan Tahun Baru Imlek. Semoga tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang patut dibanggakan.