Kejang pada anak merupakan kondisi yang seringkali menakutkan bagi orangtua. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kejang pada anak adalah obat resep yang dikonsumsi. Baru-baru ini, sebuah studi di Amerika Serikat menemukan bahwa kasus kejang pada anak akibat obat resep meningkat dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Amerika Serikat ini menganalisis data dari lebih dari 240.000 anak yang mengalami kejang antara tahun 2005 hingga 2016. Mereka menemukan bahwa sekitar 6% dari total kasus kejang pada anak disebabkan oleh obat resep yang mereka konsumsi.
Peneliti juga menemukan bahwa obat-obatan tertentu lebih berisiko menyebabkan kejang pada anak, seperti obat anti-depresan, obat penenang, dan obat penurun tekanan darah. Selain itu, anak-anak yang mengkonsumsi lebih dari satu obat resep juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kejang.
Kejang pada anak dapat memiliki dampak yang serius, seperti kerusakan otak, gangguan perkembangan, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk selalu memperhatikan jenis obat yang diberikan kepada anak dan memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan anjuran dokter.
Selain itu, orangtua juga perlu memperhatikan gejala-gejala kejang pada anak, seperti kaku pada tubuh, gerakan tubuh yang tidak terkontrol, dan hilangnya kesadaran. Jika anak mengalami kejang, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dengan adanya peningkatan kasus kejang pada anak akibat obat resep, penting bagi orangtua untuk lebih waspada dan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat kepada anak. Kesehatan anak adalah prioritas utama, dan kita sebagai orangtua harus melakukan segala upaya untuk melindungi mereka dari risiko kejang akibat obat resep.