Paparan cahaya terang di malam hari dapat meningkatkan risiko terkena diabetes, demikian menurut sebuah penelitian terbaru. Penelitian ini menunjukkan bahwa paparan cahaya terang di malam hari dapat mengganggu ritme alami tubuh yang memengaruhi kadar gula darah.
Studi ini melibatkan lebih dari 4.000 orang yang tinggal di daerah perkotaan dan pedesaan. Para peserta penelitian diminta untuk mengenakan alat pemantau cahaya selama seminggu untuk mengukur paparan cahaya mereka di malam hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa orang-orang yang terpapar cahaya terang di malam hari memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami diabetes dibandingkan dengan orang yang tidak terpapar cahaya terang.
Paparan cahaya terang di malam hari dapat mengganggu produksi hormon insulin, yang berperan penting dalam mengatur kadar gula darah. Selain itu, paparan cahaya terang juga dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang dapat mempengaruhi metabolisme dan penyerapan glukosa.
Untuk mengurangi risiko terkena diabetes akibat paparan cahaya terang di malam hari, para peneliti menyarankan untuk mengurangi paparan cahaya terang di malam hari. Hal ini dapat dilakukan dengan mematikan lampu yang terlalu terang di malam hari, menggunakan tirai atau penutup jendela yang tebal untuk menghalangi cahaya dari luar, dan menghindari menggunakan perangkat elektronik yang memiliki cahaya terang sebelum tidur.
Selain itu, penting juga untuk menjaga pola tidur yang teratur dan cukup, menghindari konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula dan karbohidrat, serta rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah diabetes.
Dengan meningkatnya kesadaran akan risiko diabetes akibat paparan cahaya terang di malam hari, diharapkan masyarakat dapat lebih memperhatikan pola tidur dan gaya hidup sehari-hari untuk mencegah terjadinya penyakit diabetes. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih memperhatikan kesehatan tubuh kita.
